Pelurusan Paradigma Sejarah Bagi Masyarakat Awam dan Peran Penting Sejarah
Source: https://www.pinterest.com |
Sejarah seringkali dikaitkan atau
disamakan dengan mitos atau dalam bahasa yunani disebut mythos berarti “dongeng”. Ya memang benar bahwasanya mitos ini
menceritakan masalalu, tetapi Sejarah bukanlah mitos dengan pertimbangan mitos
menceritakan masalalu dengan tidak jelas dan kejadian yang tidak masuk akal,
berbeda halnya dengan sejarah, sejarah meceritakan berdasarkan fakta dan data
sekaligus sangat mementingkan proses pembuatan atau penulisan sejarah itu
sendiri.
Banyak orang yang menganggap remeh
ilmu sejarah. Mereka melihat sejarah sebagai sesuatu yang tidak ilmiah karena
tidak memenuhi faktor-faktor keilmuan, artinya sejarah hanyalah sebatas
pengetahuan, bukan sebagai ilmu. Pendapat seperti ini tidak dapat diterima oleh
akal sehat karena sejarah mustahil dapat diulang dengan cara apa pun karena
sejarah hanya terjadi sekali untuk selama-lamanya atau bersifat unik dan
sejarah juga mempunyai kaidah-kaidah dan memiliki metodologi.
Terus apa sih manfaat dari
mempelajari sejarah itu sendiri ?, Menurut Kuntowijoyo dalam bukunya “Pengantar Ilmu Sejarah” Orang tidak akan
belajar sejarah kalau tidak ada gunanya. Kenyataanya bahwa sejarah terus
ditulis orang, di semua peradaban dan di sepanjang waktu, sebenarnya cukup
menjadi bukti bahwa sejarah itu perlu.
Al-Quran, Sekalipun tidak secara
eksplisit menjelaskan kegunaan mempelajar sejarah, mengungkapkan dengan tegas
bahwa sejarah Al-Quran sering menggunakan kata Qisah- Memiliki kegunaan untuk meneropong masa depan. Sejarah
berfungsi sebagai Mau’izlah dan Lizikri. Apabila ditelusuri, beberapa
ayat yang terkandung dalam Al-Quran yang berkaitan dengan kegunaan mempelajari
sejarah. Ada ayat yang menceritakan kisah-kisah yang pernah terjadi pada
masyarakat tertentu atau sekelompok orang yang tetap mempertahankan kebenaran
agama. Misalnya, Nabi Yusuf a.s., Shahib
Al-Kahfi, dan lainnya.
Lalu setelah tau kegunaan
mempelajari sejarah, apa peranan real dari
Sejarah itu sendiri? Nah saya yang kebutulan menutut ilmu di jurusan Ilmu
Sejarah seringkali mendapatkan banyak pertanyaan-pertanyaan konservatif seperti
”Mau jadi apa setalah lulus kuliah di Jurusan Ilmu Sejarah?”. Pada hakikatnya
kuliah adalah mencari ilmu, dan Pekerjaan (matrealistis) membutuhkan ilmu
bukan? Just simple. Bahkan mengenai peranan sejarah sangat mencolok sekali,
untuk menguasai dunia setidaknya ada tiga cabang ilmu yang harus dikuasai
antaralain Filsafat, Bahasa, dan Sejarah.
Saya akan lebih mengupas peranan
sejarah menurut hemat saya (banyak buku-buku yang sudah memaparkan peranan
sejarah) berikut beberapa peranan sejarah:
1. Untuk mengatasi masa sekarang perlu berkaca pada
masa lalu. Contoh: Kita tahu banyak kemacetan terjadi dimana-dimana, nah bukan
berarti pada zaman dulu tidak ada kemacetan maka dari itu sejarah menawarkan
resolusi semisal pada zaman dahulu ada yang namanya angkutan masal pada zaman
kolonial, sejarawan punya data-data mengenai apa penyebab kemacetan itu terjadi
maka dari itu Sejarah merupakan refleksi buat masa sekarang maupun masa depan.
2. Sejarah agar “manusia” tidak seperti keledai (analogi).
Maksudnya peranan sejarah adalah memberikan informasi terkait masalalu.
Misalnya kita tahu pada kekuasaan Bani ummayah dan abbasiah islam begi jaya,
lalu akibat akhlak yang rusak maka hancurlah kekuasaan itu, jadi sejarah suatu
pembelajaran agar tidak seperti keledai yang jatuh kedalam lubang yang sama.
3. Sejarah agen rekonstuksi moral. Jika masyarakat
mengetahui sejarah, pasti mereka akan menceritakan setidaknya kepada anaknya
(generasi penerus) mislkan mereka menceritakan kebokbrokan moral pada masa bani
ummayah dan abasiyah yang mengakibatkan keruntuhan, nah pasti itu akan menstimulus anak untuk belajar dari
kesalahan karena bokbroknya akhlak pada waktu itu.
4. Sejarah sebagai peran eksistensi diri. Waah ini nih
yang baru-baru ini dialami salah satu dosen saya yaitu Bapak Purnawan
Basundoro, dengan sejarah beliau diliput oleh berbagai TV lokal tidak lain dan
tidak bukan itu berkat karena pengetahuan beliau tentang sejarah terutama
sejarah perkotaan.
5. Sejarah sebagai peran rekreatif. Manusia pasti mempunyai
titik jenuh pada suatu keadaan. Ketika lelah bekerja, belajar (jangan sampai)
atau apapun itu tidak ada salahnya untuk mengunjungi salah satu peninggalan
sejarah seperti candi borobudur atau prambanan disana banyak menawarkan
keindahan tentunya buat refreshing.
6. Sejarah sebagai peran ekonomi negara. Itu tadi yang
sudah di paparkan di point ke lima di sektor parisiwata sejarah mempunyai andil
dalam income keuangan negara.
Nah, banyak
bukan peran-peran sejarah? Di harapkan dari tulisan ini dapat di ambil pembelajaran
dan di implementasikan pada kehidupan, ingat kata-kata Bung Karno “JAS MERAH”
Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sejarah merupakan refleksi kehidupan
masalalu yang wajib kita benahi kesalahan-kesalahan terdahulu, mari memperbaiki
kualitas diri dengan sejarah. Tidak ada seseorang pun yang mengetahui masa
depan maka dari mari ciptakan sejarah-sejarah dengan prestasi, bangkitkan
kembali budaya literasi tak lupa untuk selalu berusaha, ikhtiar dan berdoa, tak
afdol jika tidak bergerak untuk kemaslahatan orang banyak itu merupakan kunci kebahagian
hakiki. Ilmu dan bakti kuberikan, adil
dan makmur kuperjuangankan. Wallahualam bissawab.
Fitra Riyanto, Ilmu Sejarah 2016, Universitas Airlangga
Bagus mas izin share ya tulisannya ��
BalasHapusSilahkan, terimakasih (y)
HapusMantap kak fit :)
BalasHapuslangkah awal, lanjutkan dek
BalasHapusHehe makasih mas adit (y)
Hapusjangan lupa, referensi disertakan :)
BalasHapus